Aktivis Extinction Rebellion Ancam Ganggu Gelaran LFW

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 05:48 WIB
Aktivis Extinction Rebellion Ancam Ganggu Gelaran LFW
Aktivis Extinction Rebellion Ancam Ganggu Gelaran LFW
A A A
LONDON - Aktivis yang tergabung dalam Extinction Rebellion berencana untuk menggagalkan ajang London Fashion Week (LFW) dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran akan kerusakan lingkungan yang disebabkan industri fesyen.

LFW rencananya akan digelar selama lima hari pada September, dan akan diikuti nama-nama besar industri fesyen Inggris yang akan memamerkan koleksi terbaru mereka.

Sebagaimana dilaporkan The Independent, selama gelaran pekan mode berlangsung, grup aktivis Extinction Rebellion dikabarkan akan berkumpul dalam acara tersebut untuk menggagalkan para editor, model, dan pembeli yang menghadiri pameran itu. Aktivis lingkungan, yang menghentikan jalan-jalan utama di lima kota di Inggris awal bulan ini, menuntut agar British Fashion Council (BFC), yang menjadi tuan rumah LFW, membatalkan acara yang akan dimulai pada 13 September itu.

Ramon Salgado-Touzon dari kelompok Fashion Action - Extinction Rebellion, telah menetapkan bahwa sementara kelompok itu berencana untuk melakukan protes damai. "Kami merencanakan aksi langsung pembangkangan sipil tanpa kekerasan," kata Salgado-Touzon kepada The Times.

Organisasi itu juga telah mengumumkan rencananya untuk mencegah para pengunjung LFW agar tidak hadir tepat waktu, daripada menyerbu catwalk. Bel Jacobs, salah satu anggota kelompok Extinction Rebellion’s Boycott Fashion, mengungkapkan, membuat para tamu datang tidak tepat waktu merupakan cara yang tepat untuk mengganggu jalannya LFW.

"Orang-orang perlu mendapatkan tempat dengan cepat. Dan itu adalah cara untuk mengganggu Fashion Week," ungkap Bel Jacobs.

Menurut The Waste and Resources Action Programme (WRAP) - sebuah badan amal yang bekerja dengan pemerintah, bisnis dan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi sumber daya - pakaian senilai sekitar GBP140 juta masuk ke TPA setiap tahun. Lebih jauh lagi, telah diperkirakan bahwa pada 2050 industri fashion akan menggunakan 25 persen karbon dunia dan menjadikannya salah satu industri yang paling berpolusi setelah minyak.

Pada Februari 2019, Extinction Rebellion melancarkan protes serupa di London Fashion Week dengan memblokir jalan di luar peragaan busana di Tate Britain dalam upaya untuk mengganggu acara dua tahunan tersebut.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7176 seconds (0.1#10.140)